Minggu, 26 Desember 2010

12 Reruntuhan Terindah di Muka Bumi

Reruntuhan bangunan bukan lagi menjadi tempat seram berkumpulnya para hantu dalam legenda. Seringkali reruntuhan sekarang dibiarkan apa adanya untuk mempertahankan keindahan yang ada dan akhirnya menjadi obyek wisata yang indah. Reruntuhan yang ada seringkali merupakan bukti sejarah kemegahan bangsa yang membangun tempat-tempat asli yang ada.
Dari reruntuhan tersebut, seringkali fakta sejarah dapat kita temui dari berbagai barang yang masih dapat anda temui di sana. 12 Reruntuhan yang ada di bawah ini adalah reruntuhan yang paling indah yang dapat kita temu di berbagai negara.

1. Machu Picchu (Peru)
Reruntuhan paling terkenal di antara semua reruntuhan Inca. Machu Picchu seakan berada di antara dua puncak gunung dan seringkali tertutup kabut. Reruntuhan ini tidak dapat terlihat dari Lembah Urubamba di bawahnya, tempat ini dibangun oleh bangsa Inca tanpa sama sekali menggunakan roda.
Machu Picchu dibangun pada sekitar abad 15, tapi tempat ini sama sekali tidak tercatat oleh para Conquistador Spanyol, yang ternyata menghancurkan tempat tersebut pada tahun 1530. Tempat ini juga masih belum diketahui tujuan pembangunannya, walaupun banyak sekali tanda bahwa tempat tersebut memiliki berbagai pusat pemujaan.
Sampai sekarang berbagai ahli arkeologi terus mencari bukti tujuan dibangunnya tempat tersebut, karena bangsa Inca tidak meninggalkan memiliki sistem tulisan, maka tidak ada laporan tertulis mengenai tempat tersebut.

2. Babilon (Irak)

Reruntuhan ini terletak sekitar 90 km dari kota Baghdad, nama asli kota ini adalah "Bab-ili" yang berarti "gerbang para dewa". Kota ini dikenal luas pada zaman era klasik, sebagai kota yang indah dengan "Taman Gantung" yang termasuk salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.
Kota ini berdiri sebagai pusat pemerintahan dan budaya, dan berjaya selama lebih kurang 15 abad, semenjak kedatangan suku Amor (sekitar 1850 SM) sampai Alexander Agung, yang akhirnya meninggal di sana pada 322 SM. Hammurabi (1892-1750 SM), salah satu penguasa terhebat di Irak juga membuat kota ini sebagai pusat pemerintahan.

3. Palenque (Meksiko)

Reruntuhan Palenque adalah salah satu dari situs arkeologi terpenting suku Maya di Meksiko dan Amerika Tengah. Kota yang dibangun di atas jurang dengan pemandangan indah teluk Meksiko, Palenque seakan tersembunyi dalam hutan tropis di kaki pegunungan Tumbala, Chiapas, Meksiko.
Walaupun analisis terhadap potongan tembikar menyatakan bahwa daerah tersebut sudah dihuni mulai sekitar 100 SM, tapi bangunan yang tersisa kebanyakan dibangun pada sekitar abad 6 sampai 10 Masehi. Penguasa terbesar di kota ini adalah Pacal, yang berkuasa pada tahun 603 masehi, dan membuat berbagai bangunan inovatif yang bertahan bahkan sampai lebih dari masa berkuasa Pacal yang berkisar 68 tahun. Salah satu bangunan yang luar biasa adalah Istana, baik dinding dan langit-langit istana ini dipenuhi ukiran yang menggambarkan upacara dan berbagai aktivitas penguasa dan para dewa, sehingga kita dapat mengira-ira bagaimanakah kehidupan suku Maya pada zaman tersebut.
Sampai sekarang hanya 34 dari kemungkinan 500 bangunan yang berhasil dibebaskan dari timbunan tanah, siapa tahu anda bisa ikutan membebaskan satu lagi?

4. Ayutthaya (Thailand)

Ayutthaya, dalam bahasa Sansekerta berarti 'tidak terkalahkan' memang tidak sepopuler Bangkok, Chiang Mai atau Phuket, tapi adalah salah satu daerah di Thailand yang sering dikunjungi turis yang ingin melihat reruntuhan yang terkenal.
Pada puncak kejayaannya, Ayutthaya adalah ibukota yang sibuk dengan reputasi yang mencapai banyak negara. Menurut ahli sejarah, perkembangan Ayutthaya, bahkan melebihi berbagai ibukota di Eropa. Kota ini begitu makmur sampai Burma (sekarang Myanmar), negara tetangga, begitu iri dan akhirnya berhasil membakar dan menjarah kota ini. Walaupun sekarang kota ini tinggal puing, tapi masih sangat indah, dan sekarang dilindungi sebagai Ayutthaya Historical Park

5. Colloseum (Italia)

Salah satu hasil dari karya bangun bangsa Romawi, sekaligus adalah reruntuhan bangunan paling terkenal di dunia, nama asli bangunan ini adalah Flavian Amphiteatre, adalah bangunan teater terbuka berbentuk elips di pusat kota Roma, Italia.
Bangunan terbesar di jaman Romawi ini mampu menampung 50.000 penonton, digunakan sebagai kontes gladiator dan pertunjukan kepada publik. Berbagai pertunjukan, seperti pertempuran bohongan, eksekusi, sampai pertunjukan ulang pertempuran terkenal, juga berbagai drama berdasar mitologi dipertontonkan di sini. Lebih dari 50.000 orang dan hewan mati di tempat ini
Walaupun sekarang kerusakan sebagian dari bangunan ini dikatakan terjadi karena gempa bumi, tapi setidaknya bangunan ini berhasil tetap tegak berdiri hanya dengan sedikit kerusakan, dan sehingga menjadi salah satu bangunan yang berhasil membuat terobosan dalam menahan gempa.

6. Tikal (Guatemala)

Tikal adalah situs arkeologi terbesar di dunia sekaligus pusat urban di tengah kebudayaan Maya Pre-Kolombia. Situs ini terletak di daerah arkeologi di Peten Basin, Guatemala Utara. Situs ini adalah bagian dari Tikal National Park dan pada tahun 1979 berada dalam lindungan Unesco.
Tikal adalah salah satu pusat budaya dan populasi suku bangsa Maya. Berbagai bangunan monumental di situs ini dibangun pada abad ke empat Masehi. Tikal mencapai puncak kejayaannya pada sekitar tahun 200 - 900 Masehi, dan pada masa tersebut, Tikal mendominasi budaya, politik, ekonomi dan militer bangsa Maya, sambil terus berinteraksi dengan berbagai suku bangsa, termasuk Teohuatican di Meksiko.
Setelah masa-masa Tikal dikalahkan oleh Teohuatican pada abad ke empat Masehi, Tikal mengalami penurunan, bahkan istana yang ada sempat terbakar. Berbagai bukti menunjukkan bahwa kota ini makin lama makin sepi sampai akhirnya ditinggalkan pada abad 10 Masehi.

7. Chichén Itzá (Meksiko)
Situs arkeologi terbesar jaman pre-Kolombia yang dibangun oleh bangsa Maya. Chichen Itza dibangun di utara semenanjung Yucatan, Meksiko. Daerah ini adalah titik pusat utama di Zaman Klasik. Chichen Itza dibangun dengan berbagai gaya arsitektur yang dianggap merupakan hasil dari akulturasi berbagai budaya yang ada di daerah tersebut.

8. Parthenon (Yunani)
Adalah kuil dewi Athena, yang dibangun pada pada abad ke 5 di Akropolis. Bangunan ini adalah bangunan paling penting yang berhasil selamat di masa Yunani Klasik, dan dianggap sebagai puncak perkembangan budaya Klasik Yunani. Pada saat ini, Kementrian Kebudayaan Yunani sedang menjalankan program untuk merestorasi dan merekonstruksi bangunan ini.

9. Biara Trinidad (Paraguai)

Biara yang terletak 25 km dari Encarnacion, di rute yang mengarah ke Ciudad del Este, Paraguai, adalah bangunan yang paling menarik dalam sejarah misi Nasrani ke Paraguai.
Trinidad adalah kota yang didirikan oleh para penduduk setempat yang datang dari San Carlos. Arsitek utama bangunan ini adalah romo Juan Bautista Prímoli dari Milan dan Catalan Jose Grimau. Gereja yang dibangun di tempat ini dikatakan sebagai gereja terindah dan terbesar di seluruh Paraguai (pada zamannya)






10. Copan (Honduras)
Ibu kita bangsa Maya dari tahun 400-800, Copan adalah kota terbesar dan paling mengagumkan di seluruh pusat kebudayaan Maya. Terdapat beberapa piramid, kuil dan 21 pilar batu, atau stelae, dengan berbagai ukiran wajah raja-raja Copan.






11. Palmyra (Siria)
Palmyra, yang terletak di jantung Padang Pasir Siria, seringkali digambarkan sebagai "pengantin padang pasir". Sisa bangunan yang ada menjadi saksi bertapa Ratu Zenobia adalah seorang pemimpin yang heroik. Palmyra yang didirikan di dekat mata air panas Afqa, adalah tempat persinggahan ideal sebagai jalur perdagangan antara Irak dan Al Sham (sekarang adalah Siria, Lebanon, Jerusalem dan Yordania).
Lokasi yang strategis plus kemakmuran daerah ini sangat menarik pasukan Romawi, yang akhirnya mengambil alih kota ini di tahun-tahun pertama Masehi. Ahli arkeolgis sampai sekarang menggali daerah tersebut untuk menemukan sisa-sia bangunan istana ratu Zenobia.

12. Talisay (Filipina)
Salah satu bangunan di Talisay City adalah rumah besar yang dibangun oleh raja gula di akhir abad 19, dan tidak hanya sekali,tapi dua kali harus hancur di perang dunia kedua, untuk mencegah agar Jepang tidak memanfaatkan bangunan tersebut. Sisa bangunan yang ada masih menunjukkan keindahan rumah mewah yang besar tersebut.

Senin, 20 Desember 2010

7 Orang Paling Misterius di Indonesia

Supriyadi

Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok pahlawan satu ini. Kalo elo-elo gak tau, tandanya pas pelajaran sejarah pada tidur di kelas ya, hehehe…Supriyadi adalah pahlawan nasional Indonesia, pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai menteri keamanan rakyat pada kabinet pertama Indonesia, namun tidak pernah muncul untuk menempati jabatan tersebut.
Pada waktu itu, Supriyadi memimpin sebuah pasukan tentara bentukan Jepang yang beranggotakan orang orang Indonesia. Karena kesewenangan dan diskriminasi tentara Jepang terhadap tentara PETA dan rakyat Indonesia, Supriyadi gundah. Ia lantas memberontak bersama sejumlah rekannya sesama tentara PETA. Namun pemberontakannya tidak sukses. Pasukan pimpinan Supriyadi dikalahkan oleh pasukan bentukan Jepang lainnya, yang disebut Heiho.

Kabar yang berkembang kemudian, Supriyadi tewas. Tetapi, hingga kini tidak ditemukan mayat dan kuburannya. Oleh karena itu, meski telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah, keberadaan Supriyadi tetap misterius hingga kini. Sejarah yang ditulis pada buku-buku pelajaran sekolah pun menyebut Supriyadi hilang.

Namun yang membikin sosok Supriyadi semakin misterius adalah banyaknya kemunculan orang-orang yang mengaku sebagai Supriyadi. Salah satu yang cukup kontroversial adalah sebuah acara pembahasan buku ‘Mencari Supriyadi, Kesaksian Pembantu Utama Bung Karno’, yang diadakan di Toko Buku Gramedia di Jalan Pandanaran Semarang. Dalam acara itu, seorang pria sepuh bernama Andaryoko Wisnu Prabu membuka jati diri dia sesungguhnya. Dia mengaku sebagai Supriyadi, dan
kini berusia 88 tahun.

Namun sampai sekarang pengakuan tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya, meski secara perawakan dan sejumlah saksi membenarkan klaim tersebut.
Tan Malaka
Salah satu sosok pahlawan nasional kita yang terlupakan. Mungkin salah sedikit (atau satu-satunya) sosok pahlawan yang memiliki kisah petualangan dari negara ke negara lain dan menjadi sosok yang paling dicari oleh Belanda dan banyak negara lain. Selain itu, pada masa revolusi kemerdekaan keberadaannya selalu dicari oleh para pejuang pada saat itu (termasuk oleh Bung Karno) karena hobinya melakukan penyamaran untuk menghindari mata-mata musuh, sehingga sosoknya selalu misterius dan tidak banyak yang mengenal dengan pasti seperti apa sosok yang bernama asli Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka itu.

Namun sayangnya keberadaan dari tokoh aliran kiri ini hilang secara misterius dalam pergolakan revolusi kemerdekaan itu. Konon kabarnya Tan Malaka dibunuh pada tanggal 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya di daerah Kediri, Jawa Timur. Hingga kini makamnya tidak pernah bisa ditemukan.

Gunadarma
Borobudur dan Gunadarma adalah dua nama yang tidak bisa terpisahkan. Dalam sejumlah literatur, Candi Borobudur diarsiteki oleh sekelompok kaum atau sekelompok brahmana yang meletakkan dasar pada sebuah tempat pemujaan nya dan kemudian entah beberapa waktu kemudian (kemungkinan bisa puluhan, ratusan atau malah ribuan) dibuatkan sebuah proyek mega raksasa, pemberian sebuah “kulit” yang katanya dikepalai oleh seorang arsitek bernama Gunadarma.

Sedangkang siapa sebenarnya sekelompok kaum brahmana yang terdahulu tidak diketemukan catatan resmi tentang mereka, kemudian cerita tentang kepala penanggung jawab mega proyek pembuatan “kulit” situs tersebut yaitu Gunadarma juga tidak ada sebuah keterangan resmi mengenainya, bisa jadi kata Gunadarma adalah sebuah kata symbol dan bukan merupakan nama seseorang.

Kalau memang benar Gunadarma yang mengarsiteki pembangunan Candi Borobudur, maka perlu kita acungi jempol (kalo perlu pake empat kaki!) bagaimana Gunadarma melakukan perencanaan yang tepat dengan kondisi teknologi yang pada saat itu belum begitu canggih. Namun sampai saat ini nama Gunadarma dan Borobudur itu sendiri masih menjadi misteri yang belum bisa diungkapkan dengan tuntas.

Ki Panji Kusmin
Suatu ketika majalah Sastra, dengan cetakan tahun VI No. 48, Agustus 1968, memuat sebuah cerpen yang berjudul Langit Makin Mendung yang dikarang oleh Ki Panji Kusmin (diduga ini nama samaran). Cerpen ini bercerita tentang Nabi Muhammad yang memohon izin kepada Tuhan untuk menjenguk umatnya. Disertai malaikat Jibril, dengan menumpang Bouraq, Nabi mengunjungi Bumi. Namun Bouroq bertabrakan dengan satelit Sputnik sehingga Nabi serta Malaikat Jibril terlempar dan mendarat di atas Jakarta. Di situ Nabi menyaksikan betapa umatnya telah menjadi umat yang bobrok. Cerpen ini adalah sindiran terhadap laku keagamaan masyarakat luas yang ''menyimpang'' pada waktu yang belum jauh berselang dari terjadinya Tragedi 1965.

Namun akibat penerbitan Cerpen yang bikin heboh umat ini, Ki Panji Kusmin dituduh telah melakukan penodaan terhadap agama karena mempersonifikasikan Tuhan, Nabi Muhammad, dan Malaikat Jibril. Tanpa ampun lagi H.B. Jassin selaku penanggung jawab majalah itu dibawa ke pengadilan dan dipaksa untuk mengungkap siapa sebenarnya Ki Panji Kusmin. H.B. Jassin menolak untuk mengungkap jati diri Ki Panji Kusmin. Untuk itu ia dituntut Pengadilan Tinggi Medan dan divonis in absentia berupa kurungan selama satu tahun dan masa percobaan dua tahun.

Dan sampai saat ini pun identitas dari Ki Panji Kusmin tidak terungkap dan dibawa hingga ke liang lahat oleh H.B. Jassin.

Imam Sayuti alias Tebo
Suatu hari, pada 1970 hiduplah sepasang suami-istri Fai dan Nasikah di lereng Gunung Watungan, Desa Wuluhan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Fai bekerja sebagai kuli bangunan, istrinya membantu mencari kayu di hutan Ambulu. Masih pengantin baru, konon mereka belum sempat berhubungan suami-istri, Fai pergi ke kota untuk bekerja di proyek. Fai pun pamit untuk jangka waktu lama.

Ternyata, baru tiga hari pamitan, 'Fai' pulang lagi menemui Nasikah. (Dipercaya sebagai gendruwo atau makhluk halus. Postur, cara bicara, suara, dan perilakunya persis Fai, sang suami asli). Nah, si gendruwo yang menyamar sebagai Fai ini kemudian menyetubuhi Nasikah.

Nasikah, wanita desa itu, tenang-tenang saja karena menganggap 'laki-laki' itu suaminya yang sah. Bulan ketujuh Nasikah hamil, Fai palsu pamit. Datanglah Fai yang asli. Maka gegerlah sudah keluarga baru ini. Untung saja, ulama terkemuka di Ambulu meminta Fai untuk bersabar karena istrinya tidak selingkuh. Ada pesan atau isyarat spiritual yang terjadi dengan istrinya. Lalu, lahirlah bayi penuh rambut di tubuh dengan bintik-bintik merah. Orang tuanya memberi nama Imam Sayuti. Tapi laki-laki kekar ini diberi nama gaib, Tebo, sesuai dengan petunjuk 'dari langit'. Tebo kemudian diasuh oleh pasangan suami-istri ini layaknya anak mereka sendiri.

Sosok ini cukup menarik perhatian ketika Tebo dititipkan oleh manajer Wahana Misteri (penyelenggara pameran yang berkaitan dengan hal-hal gaib) pada tahun 1990 dan menjadi bintang pameran di sana. Akhirnya kontroversi keberadaan sosok ini merebak.

Tentu suatu hal yang ganjil jika ada makhluk alam lain bisa ’bersetubuh’ dengan manusia dan melahirkan manusia ’gado-gado’. Hingga saat ini belum ada penelitian yang lebih ilmiah untuk membuktikan keberadaan ’makhluk’ ini.


Perobek Bendera Belanda di Hotel Oranje
Peristiwa 10 November 1945 tentu tidak lepas dari dipicunya oleh salah satu peristiwa yang paling heroik, yaitu perobekan bendera Belanda di atas Hotel Oranje. Kisah ini dipicu oleh berita bahwa di Hotel Oranje di Tunjungan telah dikibarkan bendera Belanda merah-putih-biru oleh Mr Ploegman. Tentu saja hal tersebut tidak diterima oleh para arek-arek Suroboyo yang merasa pengibaran bendera tersebut dianggap sebagai penghinaan sebagai bangsa yang merdeka.

Pada akhirnya Mr. Ploegman dibunuh oleh seorang pemuda mendekati dirinya tanpa ia ketahui dan menusukkan pisaunya bertubi-tubi. Pada saat itu Mr. Ploegman menghadapi ribuan massa di depan hotel yang menuntut penurunan bendera triwarna tersebut. Pada saat itu teriakan untuk menurunkan bendera kian membahana. Sejumlah pemuda telah membawa tangga untuk naik ke atap hotel, terdapat 8 sampai 10 pemuda. Dari atap ada yang naik ke tiang bendera dalam gemuruh teriakan, lalu bagian biru bendera itu pun dirobek, dan jadilah kini Sang Merah Putih yang berkibaran di angkasa.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah siapakah yang menjadi perobek bendera tersebut? Dalam kondisi yang sangat kacau dan penuh massa, tentu tidak mudah bagi para saksi sejarah untuk mengetahui secara pasti siapakah yang melakukannya.

Penulis Buku Darmogandhul
Mungkin di antara karya-karya sastra kuno berbahasa Jawa, kitab Darmogandhul adalah salah satu sastra Jawa yang sangat kontroversial. Selain isinya banyak memutarbalikkan ajaran agama tertentu, juga kitab ini sarat dengan sejumlah keganjilan-keganjilan sejarah sebenarnya.

Walaupun menggunakan latar belakang kisah runtuhnya Majapahit dan berdirinya kerajaan Demak Bintara, namun kisah Darmogandhul mencuatkan hal-hal yang tidak masuk akal pada zamannya. Hal ini didapati pada untaian kisah berikut:

… wadya Majapahit ambedili, dene wadya Giri pada pating jengkelang ora kelar nadhahi tibaning mimis, …

Maksudnya: pasukanMajapahit menembak dengan senapan, sedangkan pasukan Giri berguguran akibat tidak kuat menerima timah panas. Apakah zaman itu sudah digunakan senjata api dalam berperang? Hal tersebut tidak mungkin sebab senjata api baru dikenal sejak kedatangan bangsa Eropa ke bumi Nusantara. Darmogandhul ditulis setelah kedatangan bangsa Eropa, bukan pada saat peralihan kekuasaan dari Majapahit ke Demak Bintara.

Lalu siapakah sebenarnya penulis kitab ini? Sampai saat ini belum ada yang bisa menunjukkan secara pasti siapakah pengarang kitab ’ngawur’ ini. Namun dari sejumlah analisis tulisan dan latar belakang sejarah dalam kitab itu, Darmogandhul ditulis pada masa penjajahan Belanda. Penulis Darmogandul bukan orang yang tahu persis sebab-sebab keruntuhan Majapahit yakni Perang Paregreg yang menghancurkan sistem politik dan kekuasaan Majapahit, juga hilangnya pengaruh agama Hindu. Kitab Darmogandhul diduga hanya produk rekayasa sastra Jawa yang dipergunakan untuk kepentingan penjajah Belanda.

sumber: http://blognyajose.blogspot.com/2009/12/7-orang-paling-misterius-di-indonesia.html