Senin, 21 Februari 2011

Fake Edge?! Masih Ada!

Fake edge? Apa lagi tuh? Ini cuma istilah plesetan dari “Fake Straightedge” alias Straightedge palsu. Di depan teman-temannya ngomong Straightedge, padahal di belakang ngerokok diam-diam. Apalagi kalo sebutannya bukan fake edge? Hehehe!

Di sini bukan membahas istilah itu. Namun realita yang memang terjadi seputar fake edge itu sendiri. Sebenarnya hal semacam ini sudah ada dari jaman dulu hingga sekarang. Banyak faktor yang membuat seseorang mengklaim Straightedge hanya untuk keren-kerenan tapi tanpa melakukan komitmen Straightedge itu sendiri. Mengapa sampai sekarang masih ada? Banyak faktornya. Pertama, ia merasa bahwa konsep Straightedge lebih keren dibandingin non-Straightedge alias tidak mengklaim apapun. Kedua, si fake edger tersebut (kalau dia main di punya band) merasa bahwa dia terlihat lebih keren dengan tanda “X” besar di punggung telapak tangannya ketika on the stage. Ketiga, fake edger tersebut benar-benar pintar berakting. Ketika di depan teman-teman hardcore-nya ia akan menunjukan bahwa ia Straightedge, namun ketika sudah pulang ke rumah atau berada dalam komunitas lain yang tidak berhubungan dengan scene hc/punk, ia akan mewnunjukkan aslinya yang mungkin merokok, minum alkohol, atau bahkan konsumsi alkohol. Keempat, memang nilai kesadaran yang NOL besar. Kelima, mungkin keadaan scene yang kurang kritis atau teman-teman dekatnya (baik yang Straightedger maupun non-Straightedger) yang kurang mengingatkan mengenai hal tersebut. Dan mungkin masih banyak faktor yang menyebabkan beberapa fake edgers yang merasa nyaman berkeliaran di scene.

Sebagai seorang teman (true friend) memang sudah seharusnya jujur dan mengingatkan fake edger tersebut agar tidak perlu melabel diri Straightedge dan apalagi menggunakan tanda “X” di balik telapak tangannya ketika manggung atau datang ke acara. Ini seharusnya dipahami sebagai sebuah wujud perhatian kita trerhadap teman kita yang belum paham benar arti Straightedge (ataupun sudah paham namun bebal) dan segala konsekuensinya.

Dan harus ditanamkan juga bahwa Straightedge tidaklah lebih tinggi dari siapapun, dan itu bukan jabatan apapun. Dan penggunaan tanda “X” tanpa pelaksanaan komitmennya akan membuat fake edge terlihat lebih ediot lagi bagi dirinya sendiri, apalagi untuk kasus ini sebenarnya beberapa temannya sudah tahu dia memang fake. Terlihat bodoh kan??
Cuz Straightedge is more than just an “X”-mark on your hand or tattoos on your body. It’s nailed in your heart, to your fucking grave.

Ini bukan tentang men-judge seseorang boleh atau tidak boleh untuk mengklaim diri dan menggunakan tanda “X” di punggung telapak tangannya, dan bukan bentuk pengeksklusivan paham ini. Tapi ini adalah wujud nyata dari rasa care semua pendukung scene agar terjadi sebuah keterbukaan dan tentunya terciptanya scene yang “bagus” dalam arti scene yang kritis dan meminimalisir kepalsuan-kepalsuan seperti yang sering kita lihat di dunia mainstream (tidak semua). Dari sini akan lahir sebuah tanggung jawab bersama sebagai pendukung scene untuk tetap krtitis namun tetap pada porsi sikap respect yang proporsional. Viva la friendship and Straightedge! Fake-edgers are fags!! (El Vegano, dimuat di Betterday #20)
#Betterday zine, 2010, betterdayzine.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar