Gigs yang dibuat pun
beraneka ragam jenis. Ada yang bertema brotherhood/sisterhood (persaudaraan), pertemanan, tema-tema
sosial, protes, hingga yang berhubungan dengan prinsip hidup tertentu semisal
Straightedge. Yang terakhir ini biasa disebut ‘edge fest’.
Apakah ‘edge
fest’? Tidak ada teori tertulis tentang
edge
fest ini sendiri. Hanya ketika kamu menghubungkan ‘edge fest’ yang merupakan kependekan dari ‘straightedge fest’, apa yang kamu bayangkan? Tentunya sebuah gig /music show / fest dengan band-band pendukungnya (performers) adalah band-band
Straightedge (all-member-SxE).
Mengapa? Karena ada sebuah pesan yang ingin disampaikan seputar Straightedge
melalui musik. Dan siapakah band-band yang menyampaikan pesan Straightedge
tersebut? Tentunya band-band Straightedge. Pola berfikir sederhana tentunya.
Namun apa yang terjadi ketika sebuah gig dengan tema (bahkan judul acara) ‘edge fest’ namun menampilkan band-band
yang bukan Straightedge? Apa yang ada di benakmu? Yups, trend! Mengikuti apa
yang sedang naik daun tanpa mengerti inti dari isi / maksud / fungsinya adalah salah
satu bentuk trend.
Coba dikembalikan ke asal mula membuat gig tersebut, “untuk apakah membuat sebuah gig dengan embel-embel edge fest ketika tidak
bisa menampilkan band-band Straightedge sebagai
performers-nya?” Apakah hanya untuk keren-kerenan? Ada sebuah argumen bahwa
itu agar band-band tersebut (yang SxE, maupun non-SxE) bisa mendukung dan
menghargai pergerakan SxE. What???!
Kemudian apa yang membedakan dengan gig hardcore umum (tanpa label) dengan ‘edge fest’ tipe di atas ketika band-band
yang tampil adalah band umum yang tidak menyebarkan issue seputar Straightedge? Dan sebaliknya apakah kemudian gigs hardcore tanpa label tidak menghargai Straightedge
atau Straightedgers? Tentu tidak.
Ketika hardcore
kids mengerti apa itu hardcore, mereka akan dengan mudah memahami untuk apa
menggunakan label Straightedge atau ‘edge’ (beserta semua simbolnya) dalam hal
apapun. Sebuah band hardcore non-SxE (yang paham hardcore tentunya) yang ingin
mendukung gerakan SxE apakah kemudian menampilkan nama bandnya dengan simbol “X”
di depan dan belakang nama bandnya? Sure no. Atau seseorang yang non-SxE yang ingin
mendukung gerakan SxE tidak kemudian dengan serta-merta harus menggunakan merch seputar SxE (kaos / jam SxE /dll) juga,
kan?
Seseorang non-SxE yang menghargai atau
justru mendukung Straightedge cukup dengan tidak menawari rokok/miras kepada
seorang Straightedger. Itulah wujud respect yang sebenarnya. Dan bagi Straightedger yang mengerti hardcore
tentunya penggunaan embel-embel ‘edge’ tentunya bukan hanya untuk tren belaka. Kalau bertujuan membuat gig dengan tujuan mendukung Straightedge (apalagi dengan judul
menggunakan label ‘Straightedge’ atau ‘Edge’), tentunya lebih afdol merupakan sebuah gig yang menampilkan pesan-pesan
Straightedge dari band-bandnya (yang tentunya adalah band Straightedge). Dan
bukti orang-orang (siapapun. baik yang SxE maupun non-SxE) yang mendukung
Straightedge adalah dengan datang ke acara tersebut. Itu sudah cukup. Seperti
yang terjadi pada peringatan National Edge Day di AS yang diadakan tiap tanggal
17 Oktober menampilkan band-band Straightedge namun dengan penonton yang heterogen.
Sebuah ‘edge
fest’ (seperti pada National Edge Day) bisa jadi sebuah tempat atau ajang
yang mempertemukan para Straightedgers
yang mungkin jarang sekali bisa bertemu dalam sebuah momen. Dan secara akal
sehat pula dalam acara tersebut tentunya para penampilnya adalah band-band
Straightedge. Mengapa? Sekali lagi, karena Straightedge adalah sebuah sebuah
label prinsip hidup. Lagipula tidak perlu memaksakan diri menggunakan embel-embel
‘edge’ kalau memang tidak bisa
menampilkan band-band dengan pesan Straightedge-nya. Mengapa tidak membuat gigs umum saja yang memfasilitasi
band-band SxE dan non-SxE dengan tema ‘saling menghargai’? Itu terdengar lebih bijak dan nyaman.
sumber: El Vegano from Betterday Zine
Nice Post gan...
BalasHapusSxXxE
\m/