Senin, 25 Juni 2012

Edge Fest (?)

Semakin banyaknya para pendukung scene hardcore (baca: hardcore kids) berbanding lurus terhadap banyaknya gigs, bahkan dalam tiap bulan bisa 3 sampai 4 gigs. Ini membuktikan bahwa selain semakin banyak hardcore kids, semakin banyak juga band-band hardcore baru.
Gigs yang dibuat pun beraneka ragam jenis. Ada yang bertema brotherhood/sisterhood (persaudaraan), pertemanan, tema-tema sosial, protes, hingga yang berhubungan dengan prinsip hidup tertentu semisal Straightedge. Yang terakhir ini biasa disebut ‘edge fest’.
Apakah ‘edge fest? Tidak ada teori tertulis tentang  edge fest ini sendiri. Hanya ketika kamu menghubungkan ‘edge fest’ yang merupakan kependekan dari ‘straightedge fest’, apa yang kamu bayangkan?  Tentunya sebuah gig /music show / fest dengan band-band pendukungnya (performers) adalah band-band Straightedge (all-member-SxE). Mengapa? Karena ada sebuah pesan yang ingin disampaikan seputar Straightedge melalui musik. Dan siapakah band-band yang menyampaikan pesan Straightedge tersebut? Tentunya band-band Straightedge. Pola berfikir sederhana tentunya.
Namun apa yang terjadi ketika sebuah gig dengan tema (bahkan judul acara) ‘edge fest’ namun menampilkan band-band yang bukan Straightedge? Apa yang ada di benakmu? Yups, trend! Mengikuti apa yang sedang naik daun tanpa mengerti inti dari isi / maksud / fungsinya adalah salah satu bentuk trend.
Coba dikembalikan ke asal mula membuat gig tersebut, “untuk apakah membuat sebuah gig dengan embel-embel edge fest ketika tidak bisa menampilkan band-band  Straightedge sebagai performers-nya?” Apakah hanya untuk keren-kerenan? Ada sebuah argumen bahwa itu agar band-band tersebut (yang SxE, maupun non-SxE) bisa mendukung dan menghargai pergerakan SxE. What???!
Kemudian apa yang membedakan dengan gig hardcore umum (tanpa label) dengan ‘edge fest’ tipe di atas ketika band-band yang tampil adalah band umum yang tidak menyebarkan issue seputar Straightedge? Dan sebaliknya apakah kemudian gigs hardcore tanpa label tidak menghargai Straightedge atau Straightedgers? Tentu tidak.
Ketika hardcore kids mengerti apa itu hardcore, mereka akan dengan mudah memahami untuk apa menggunakan label Straightedge atau ‘edge’ (beserta semua simbolnya) dalam hal apapun. Sebuah band hardcore non-SxE (yang paham hardcore tentunya) yang ingin mendukung gerakan SxE apakah kemudian menampilkan nama bandnya dengan simbol “X” di depan dan belakang nama bandnya? Sure no. Atau seseorang yang non-SxE yang ingin mendukung gerakan SxE tidak kemudian dengan serta-merta harus menggunakan merch seputar SxE (kaos / jam SxE /dll) juga, kan?
Seseorang non-SxE yang menghargai atau justru mendukung Straightedge cukup dengan tidak menawari rokok/miras kepada seorang Straightedger. Itulah wujud respect yang sebenarnya. Dan bagi Straightedger yang mengerti hardcore tentunya penggunaan embel-embel ‘edge’ tentunya bukan hanya untuk tren belaka.  Kalau bertujuan membuat gig dengan tujuan mendukung Straightedge (apalagi dengan judul menggunakan label ‘Straightedge’ atau ‘Edge’), tentunya  lebih afdol merupakan sebuah gig yang menampilkan pesan-pesan Straightedge dari band-bandnya (yang tentunya adalah band Straightedge). Dan bukti orang-orang (siapapun. baik yang SxE maupun non-SxE) yang mendukung Straightedge adalah dengan datang ke acara tersebut. Itu sudah cukup. Seperti yang terjadi pada peringatan National Edge Day di AS yang diadakan tiap tanggal 17 Oktober menampilkan band-band Straightedge namun dengan penonton yang heterogen.
Sebuah ‘edge fest’ (seperti pada National Edge Day) bisa jadi sebuah tempat atau ajang yang mempertemukan para Straightedgers yang mungkin jarang sekali bisa bertemu dalam sebuah momen. Dan secara akal sehat pula dalam acara tersebut tentunya para penampilnya adalah band-band Straightedge. Mengapa? Sekali lagi, karena Straightedge adalah sebuah sebuah label prinsip hidup. Lagipula tidak perlu memaksakan diri menggunakan embel-embel ‘edge’ kalau memang tidak bisa menampilkan band-band dengan pesan Straightedge-nya. Mengapa tidak membuat gigs umum saja yang memfasilitasi band-band SxE dan non-SxE dengan tema ‘saling menghargai’? Itu terdengar lebih bijak dan nyaman.
 
sumber: El Vegano from Betterday Zine

1 komentar: